Kamis, 31 Maret 2011

THE GRAIN IN THE STONE

THE GRAIN IN THE STONE

          Ketika peradaban manusia di muka bumi ini dimulai mereka sudah memiliki pola pikir dan insting untuk bertahan hidup meskipun pola pikirnya masih rendah dan instingnya masih terlalu lemah, jadi mereka hanya bertahan hidup secara primitive saja.  Dimulai dari zaman batu tepatnya pada zaman mesolithikum para manusia untuk bertahan hidup dengan cara berburu dan mengambil segalanya dari alam yang bisa dia konsumsi dan urusan tempat tinggalnya mereka tinggal di dalam goa goa pada perbukitan dan pegunungan dan masih nomaden atau berpindah – pindah mengikuti insting mereka.

          Pada zaman neolitihkum pola pikir dan insting untuk bertahan hidup manusia mulai berkembang. Manusia sudah mulai mengenal dengan hal bercocok tanam, berternak, membuat tembikar dan menenun, dan juga pola tempat tinggal yang mulai menetap pada satu tempat meskipun masi dalam goa – goa dan gubuk -  gubuk kecil yang di bangun seadanya dari ranting pepohonan. Seni bangunan manusia untuk bertahan hidup mencapai titik balik atau sebagai awal perkembangan manusia yang dalam hal ini yaitu berkembangnya manusia dalam hal seni bangunan terjadi pada zaman megalhitikum ketika manusia sudah mulai mengenal kepercayaan dan tradisi realigi berkembang pesat. Sebagai contohnya adalah pundek berundak
         
Meskipun bentuknya yang biasa saja namun berawal dari sinilah manusia mulai mengembangkan naluri dan istingnya untuk mengembangkan seni bangunannya dengan berbagai tujuan, dari sekedar sebagai tempat tinggal, tempat ibadah, atau tempat untuk perhelatan acara. Seluruh manusia di belahan dunia mengalami perkembangan seni bangunan baik cepat ataupun lambat. Kita ambil contohnya saja coloseum roma yang terkenal samapai sekarang dan diambil sebagai salah satu keajaiban dunia yang terkenal, tempat tersebut di gunakan sebagai tempat para gladiator untuk bertarung dan sampai sekarang bangunan tersebut masih berdiri meskipun sudah agak tidak utuh lagi.

Adapun dari belahan bumi lain perkembangan seni bangunan yang di bangun pada abad sebelum masehi namun masih bisa kita nikmati sampai sekarang yaitu taman gantung di babylonia yang di bangun pada tahun 600 SM.

Taman gantung yang dibangun Raja Nebukadnezar II yang puncak kejayaannya sekitar 612 SM, kemudian menjadi sangat terkenal ke seluruh penjuru dunia dan dikagumi rancangannya hingga kini. Taman Gantung Babylon ini kemudian menjadi monumen agung Kerajaan babylon yang tiada duanya. Luas taman ini diperkirakan 4 are (1 acre = 4046.86 m²). Wujud arsitekuralnya sangat unik, karena bertingkat-tingkat. Taman ini ditanami berbagai pepohonan indah dan dilengkapi sistem pengairan hingga ketinggian 100 meter di atas permukaan tanah. Dari puncak taman ini dapat disaksikan pemandangan di sekeliling Kerajaan Babylonia.

Di daratan afrika juga terdapat bangunan yang di bangun pada zaman sebelum masehi yaitu piramida giza yang terletak di mesir.

Piramida Agung Giza adalah bagian utama dari kompleks bangunan makam yang terdiri dari dua kuil untuk menghormati Khufu (satu dekat dengan piramida dan satunya lagi di dekat Sungail Nil), tiga piramida yang lebih kecil untuk istri Khufu, dan sebuah piramida "satelit" yang lebih kecil lagi, berupa lintasan yang ditinggikan, dan makam-makam mastaba berukuran kecil di sekeliling piramida para bangsawan. Salah satu dari piramida-piramida kecil itu menyimpan makan

ratu Hetepheres(ditemukan pada tahun 1925), adik, dan istri Sneferu serta ibu dari Khufu. Juga ditemukan sebuah kota, termasuk sebuah pemakaman, toko-toko roti, pabrik bir, dan sebuah kompleks peleburan tembaga. Lebih banyak lagi bangunan dan kompleks ditemukan oleh Proyek Pemetaan Giza.

Dari sekian banyak bangunan yang indah yang di bangun pada abad sebelum masehi yang menjadi pokok permasalahannya bukan Yang dinilai adalah bagus tidaknya bangunan tersebut melainkan bagaimana bisa pada zaman dahulu bisa dapat membuat bangunan seperti ini dan masih bisa kita nikmati dan berdiri dengan kokohnya sampai sekarang serta apa rahasianya yang digunakan oleh orang-orang romawi untuk membuat bangunan tersebut teknik-teknik yang digunakan oleh orang – orang zaman dahulu untuk membnagun sesuatu tanpa adanya bantuan teknologi sama sekali dan sekarang masih menjadi topik perbincangan oleh orang-orang dan kalangan –kalangan ilmuwan sekalipun. Sedangkan untuk di yunani yang dikenal sebagi negara dengan seribu dewa banyaknya kuil-kuil yang dipercaya oleh orang-orang zaman dahulu untuk tempat peribadahan kepada dewa mereka yaitu zeus.

Tanpa disadari perkembangan seni bangunan yang terjadi dari zaman sebelum masehi dilatari oleh sebuah berkembangnya agama yang membawa suasana pembaharuan dalam dunia arsitektur bangunan seperti perkembangan arsitektur gereja

Awal Arsitektur Kristen
GEREJA diperkirakan berasal dari bahasa Spanyol yaitu igreya. Sebutan gereja di Indonesia sudah demikian akrab dan menjadi identitas untuk bangunan suci bagi umat kristiani. Bangunan gereja dalam imajinasi penulis adalah bangunan yang sangat konsisten dan cermat dalam mentransformasikan simbol salib ke dalam bentuk horisontal (denah) maupun vertikal (tampak). Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia, bangunan gereja bukan hanya sebuah perlambang, namun merupakan karya arsitektur sekaligus seni yang mewakili peradabannya.
Awal arsitektur Kristen dimulai pada sekitar 313 - 800 Masehi dan berkembang serta menonjol di dataran Itali, kemudian merambah sampai ke wilayah Balkan dan Yunani. Kesulitan utama ketika itu adalah memperoleh bangunan tempat ibadah, dikarenakan belum adanya catatan tentang persyaratan maupun peraturan tentang bangunan gereja. Dari berbagai pertimbangan kriteria yang paling menentukan rupanya adalah bangunan yang dapat menampung banyak orang.
Gedung Basilica merupakan bangunan peninggalan arsitektur Romawi yang ketika itu berfungsi sebagai bangunan pengadilan, dipilih dan diputuskan sebagai bangunan gereja.
Bentuk dasar denah Basilica adalah segaris (linier) yang berbasis pada tiga ruang yaitu tengah (utama) dan dua ruang samping yang mengapitnya. Pola ruang ini dengan jelas menampilkan interaksi antara umat dengan imamnya -- sama dengan yang terjadi pada ruang pengadilan ataupun ruang kelas.
Gedung Basilica yang diadopsi untuk kepentingan peribadahan ketika itu merupakan peralihan fungsi pengadilan masa Romawi, sehingga para pakar menyebutkan bahwa masa awal arsitektur Kristen adalah perakitan arsitektur Romawi. Nilai-nilai kesombongan yang ditampilkan melalui skala bangunan di luar skala manusia untuk berbagai fungsi bangunan ketika masa Romawi sangat tepat bagi peruntukan gereja yang mengedepankan skala Tuhan yang agung, sakral, suci, magis, dan religius. Untuk menambah kesan tersebut, oleh para arsitek masa itu interior bangunannya dilengkapi dengan dekorasi berupa hiasan ornamen atau gambar tentang ceria tokoh/pemuka agamanya. Beberapa bangunan gereja yang sangat terkenal ketika masa awal Arsitektur Kristen adalah S. Clemente, S. Appolinare, dan S. Petrus.
Pengaruh-pengaruh

Perjalanan selanjutnya dari bangunan gereja setelah masa arsitektur Kristen awal diwarnai pengaruh arsitektur Byzantium. Pengaruh yang mengedepan adalah adanya warna Asia berupa bentuk-bentuk lengkung, busur, kubah, maupun dinding-dinding masif. Ciri dari pengaruh Byzantium pada bangunan gereja adalah penggunaan dekorasi berupa fresco (teknik lukis cat air pada dinding basah), mozaik, ataupun marmer pada ruang dalamnya. Ciri lainnya yang menjadi identitas dan pengenal utama, digunakannya atap kubah dengan konstruksi pendentive.
Beberapa contoh yang sangat terkenal di dunia untuk karya Byzantium adalah Gereja S. Sophia di Konstantinopel, Gereja S. Vitale di Ravena, dan Gereja S. Minerva Medica di Roma. Ketiga gereja ini menggunakan bentuk dasar denah Salib Yunani (lengan atau transept-nya sama panjang) dengan berbagai variasi setelah melampaui era arsitektur Byzantium bangunan gereja mengalir perkembangannya ke era arsitektur Romanika yang berlangsung sekitar abad IX-XII. Ketika masa ini berlangsung, arsitektur Byzantium masih memiliki peran yang sangat kuat. Terlebih lagi ketika itu daerah-daerah yang dikuasai Roma melepaskan diri. Akibatnya, tradisi masing-masing daerah bangkit kembali mewarnai corak dan ragam arsitekturnya. Menguatnya tradisi setempat ditimpali dengan dibukanya jalur perdagangan laut dan darat ketika itu di Venesia, Ravenna, dan Marseilles. Ini berakibat makin maraknya lintas budaya dengan berbagai pengaruhnya yang akhirnya bermuara pada perkembangan arsitekturnya.
Bentuk dasar denah dengan patrun Salib Romawi merupakan identitas yang lahir dan berkembang pada era Romanika. Citra lainnya yang menjadi identitas dari masa keemasan arsitektur Romanika adalah adanya menara lonceng pada bagian depan maupun pada ujung bangunan, dekorasi hanya pada bagian tampak depan saja, dan mulai diperkenalkannya penggunaan kolom majemuk. Arsitektur Romanika berkembang dengan pesat di wilayah Itali, Perancis, dan Jerman. Karya yang menonjol dan terkenal sampai dengan saat ini adalah S. Peter Roma di Itali.

Seni dan Arsitektur
Dengan semakin dekatnya unsur negara dan gereja, maka gedung pengadilan pemerintah Roma yaitu gedung Basilika digunakan tidak hanya memperkarakan pengadilan sipil saja tetapi juga pengadilan agama, akhirnya kekuasaan politik para kaisar pudar dan gereja berkembang. Selanjutnya Gedung Basilika mejadi dasar perkembangan bentuk gereja di Roma. Seni yang lain juga dikembangkan dengan gereja sebagai pusat perkembangan seni dan budaya serta keagamaan di tiap-tiap kota di Eropa. Kota-kota di Eropa berlomba membangun kompleks gereja atau Katedral.

Karakter Arsitektur

Bentuk dasar Arsitektur gereja Kristen Lama mengacu dari bentuk arsitektur Romawi, dimana arsitektur Kristen Lama mengalami evaluasi dalam beberapa tahap. Pengaruh lain secara umum adalah pemakaian altar, yang digunakan sebagai tempat untuk persembahan pada para dewa Romawi, pada masa Kristen lama juga dipakai untuk persembahan suci.


Pemakaian model catacombe, yaitu makam umat Kristen yang terletak pada ceruk-ceruk bukit, merupakan lorong-lorong panjang dan gelap (tempat ini digunakan untuk tempat peribadahan). Pada waktu agama Kristen masih dilarang model ini digunakan bila membangun katedral, maka nama katedral tersebut memakai nama orang yang disucikan dan dimakamkan di situ, sedangkan diatas makam tersebut dibangun altar.

Denah :

Bentuk denah Basilika yang dikembangkan dengan menghilangkan salah satu tribun yang berbentuk setengah lingkaran, sehingga tribun yang tinggal dijadikan sebagai suatu pengakhiran yaitu Apse (apsis). Jalan masuk dari tengah/sisi memanjang dipindah ke Barat, sehingga umat yang datang langsung menghadap altar. Sedangkan Nave atau ruang induk (ruang peribadahan) dipisahkan oleh sederetan tiang-tiang yang menopang entablature (balok dengan hiasan berbentuk segitiga diatasnya), atau kalau bentangan lebar, maka deretan kolom memakai bentuk setengah lingkaran diatasnya.

Kemegahan dicapai melalui kesan perspektif memanjang ke arahSanctuan (tempat altar) dan diakhiri oleh Apse di mana tempat Imam berada. Hal yang demikian ini dikomposisikan dengan perbandingan tinggi/rendahnya langit-langit sehingga proporsinya kelihatan lebih panjang dari yang sebenarnya.

Gereja basilica diberi kiblat sehingga pusat perhatian yaitu ½ lingkaran di dalam Apse (apsis) berada di sisi timur ke arah Yerusalem. Pada perkembangan gereja selanjutnya yaitu perluasan dikedua sisi (navis), sehingga denahnya berbentuk salib yang selanjutnya mengawali bentuk poko yang bertahan sampai sekarang.

Meskipun dari luar tampak sederhana namun gereja-gereja yang dibangun masa Kaisar Constantinus (sebelum memindahkan ibukota) memperindah keindahan interiornya. Agama Kristen Lama mengikuti adat Ibrani, yang melarang pemujaan patung maka gerejanya tidak dihiasi patung sebesar manusia yang sebelumnya banyak menghiasi basilica-basilika romawi.


Atap :
Atap ditutup dengan konstruksi kayu yang sederhana, dimana hal ini merupakan tipikal dari arsitektur Kristen Lama. Bentuk keseluruhan secara skyline adalah horizontal dan sederhana.


Dinding :
Pemakaian metode konstruksi dari Romawi, yaitu beton/batu yang diplester dan diberi hiasan ornamen Mosaic yaitu pecahan batuan berwarna-warni memberikan efek estetis dan plastis, sehingga berkesan cerah, merah dan biasanya hiasan tersut menceritakan tentang Nabi Isa As.

Adapun perkembangan arsitektur dalam agam islam

Pada tahun 630 M, Nabi Muhammad beserta tentaranya berhasil menaklukkan Makkah dari suku Quraish. Pada masa ini bangunan suci Ka'bah mulai didedikasikan untuk kepentingan agama Islam, rekonstruksi Ka'bah dilaksanakan sebelum Muhammad menjadi Rasul. Bangunan suci Ka'bah inilah yang menjadi cikal bakal dari arsitektur Islam. Dahulu sebelum Islam, dinding Ka'bah dihiasi oleh beragam gambar seperti gambar nabi Isa, Maryam, Ibrahim,berhala, dan beberapa pepohonan. Ajaran yang muncul belakangan, terutama berasal dari Al Qur'an, akhirnya melarang penggunaansimbol-simbol yang menggambarkan makhluk hidup terutamamanusia dan binatang.
Pada abad ke-7, muslim terus berekspansi dan akhirnya mendapatkan wilayah yang sangat luas. Tiap kali muslim mendapatkan tanah wilayah baru, yang pertama kali mereka pikirkan adalah tempat untuk beribadah, yaitu mesjid. Perkembangan mesjid di saat-saat awal ini sangat sederhana sekali, bangunan mesjid tidak lain berupa tiruan dari rumah nabi Muhammad,atau kadang-kadang beberapa bangunan diadaptasikan dari bangunan yang telah ada sebelumnya, misalnya gereja.

Pada awalnya bangunan Ka'bah terdiri atas dua pintu serta letak pintu Ka'bah terletak di atas tanah, tidak seperti sekarang yang pintunya terletak agak tinggi. Pada saat Muhammad SAW berusia 30 tahun dan belum diangkat menjadi rasul, dilakukan renovasi pada Ka'bah akibat bencana banjir. Pada saat itu terjadi kekurangan biaya, maka bangunan Ka'bah dibuat hanya satu pintu. Adapula bagiannya yang tidak dimasukkan ke dalam bangunan Ka'bah, yang dinamakan Hijir Ismail, yang diberi tanda setengah lingkaran pada salah satu sisi Ka'bah. Saat itu pintunya dibuat tinggi letaknya agar hanya pemuka suku Quraisy yang bisa memasukinya, karena suku Quraisy merupakan suku atau kabilah yang dimuliakan oleh bangsa Arab saat itu.
Nabi Muhammad SAW pernah mengurungkan niatnya untuk merenovasi kembali Ka'bah karena kaumnya baru saja masuk Islam, sebagaiman tertulis dalam sebuah hadits perkataannya: "Andaikata kaumku bukan baru saja meninggalkan kekafiran, akan aku turunkan pintu Ka'bah dan dibuat dua pintunya serta dimasukkan Hijir Ismail ke dalam Ka'bah", sebagaimana pondasi yang dibangun oleh Nabi Ibrahim.
Ketika masa Abdullah bin Zubair memerintah daerah Hijaz, bangunan itu dibangun kembali menurut perkataan Nabi Muhammad SAW, yaitu diatas pondasi Nabi Ibrahim. Namun ketika terjadi peperangan dengan Abdul Malik bin Marwan penguasa daerah Syam (Suriah, Yordania dan Lebanon sekarang) dan Palestina, terjadi kebakaran pada Ka'bah akibat tembakan peluru pelontar (onager) yang dimiliki pasukan Syam. Abdul Malik bin Marwan yang kemudian menjadi khalifah, melakukan renovasi kembali Ka'bah berdasarkan bangunan di masa Nabi Muhammad SAW dan bukan berdasarkan pondasi Nabi Ibrahim. Ka'bah dalam sejarah selanjutnya beberapa kali mengalami kerusakan sebagai akibat dari peperangan dan karena umur bangunan.
Ketika masa pemerintahan khalifah Harun Al Rasyid pada masa kekhalifahan Abbasiyyah, khalifah berencana untuk merenovasi kembali ka'bah sesuai pondasi Nabi Ibrahim dan yang diinginkan Nabi Muhammad SAW. namun segera dicegah oleh salah seorang ulama terkemuka yakni Imam Malik karena dikhawatirkan nanti bangunan suci itu dijadikan ajang bongkar pasang para penguasa sesudah beliau. Sehingga bangunan Ka'bah tetap sesuai masa renovasi khalifah Abdul Malik bin Marwan sampai sekarang.





Tidak sampai dengan seni bangunan saja yang berkembang, segaloa macam hal yang berhubungan dengan arsitektur bangunan juga ikut berkembang Karena pola pikir manusia dan rasa dahaga manusia akan sebuah seni terus berkembang

Gerabah
         
Dari zaman megalithikum seni gerabah atau tembikar yang terbuat dari tanah liat juga suah berkembang. Orang Yunani Kuno membuat gerabah untuk penggunaan sehari-hari, bukan untuk dipamerkan; piala menang di game, seperti Amphorae Panathenaic (botol anggur), adalah pengecualian. Sebagian besar hidup tembikar terdiri dari kapal minum seperti amphorae, kraters (mangkuk untuk anggur pencampuran dan air), hydria (tempayan air), persembahan anggur kpd dewa mangkuk, teko dan cangkir. guci pemakaman Painted juga telah ditemukan. Miniatur juga diproduksi dalam jumlah besar, terutama untuk digunakan sebagai persembahan di kuil. Dalam periode Helenistik yang lebih luas gerabah diproduksi, tetapi sebagian besar adalah penting artistik sedikit


Pada periode sebelumnya kota-kota Yunani yang bahkan cukup kecil diproduksi gerabah untuk lokal mereka sendiri. Ini bervariasi dalam gaya dan standar. tembikar Ciri-ciri yang peringkat sebagai seni yang diproduksi pada beberapa pulau Aegean, di Kreta, dan di koloni Yunani kaya Italia selatan dan Sisilia. Dengan periode Klasik kemudian Archaic dan awal, namun, dua kekuatan komersial yang besar, Korintus dan Athena, datang untuk mendominasi. gerabah mereka diekspor seluruh dunia Yunani, mengusir varietas lokal. Pot dari Korintus dan Athena ditemukan sejauh jauh seperti Spanyol dan Ukraina, dan sangat umum di Italia bahwa mereka pertama kali dikumpulkan pada abad ke-18 sebagai “vas Etruscan”. Banyak dari pot adalah produk-produk yang diproduksi secara massal berkualitas rendah. Bahkan, pada abad ke-5 SM, gerabah telah menjadi industri dan gerabah lukisan lagi menjadi suatu bentuk seni penting.

Sejarah Yunani Kuno gerabah dibagi Gaya ke dalam periode:
* Yang Protogeometric dari sekitar 1050 SM;
* Yang geometrik dari sekitar 900 SM;
* Akhir geometrik atau Archaic dari sekitar 750 SM;
* Gambar Hitam dari awal abad ke 7 SM;
* Dan Gambar Merah dari sekitar 530 SM.

Berbagai warna yang dapat digunakan pada pot dibatasi oleh teknologi pembakaran: hitam, putih, merah, dan kuning adalah yang paling umum. Dalam tiga periode sebelumnya, pot dibiarkan warna alami yang ringan, dan dihiasi dengan slip yang menjadi hitam di kiln.


Lukisan
         
Dari zaman prasejarah tepatnya pada zaman mesolithikum ketika dimana manusia masih tinggal dalam goa – goa sudah di kenal istilah lukisan pada dinding meskipun lukisan tersebut masi sebatas ceplakan telapak tangan pada dinding goa Lukisan juga digunakan untuk meningkatkan aspek visual dari arsitektur. Beberapa bagian dari bangunan candi Yunani biasa dicat sejak periode Archaic. polychromy arsitektur tersebut dapat berupa warna-warna cerah langsung diterapkan batu (dibuktikan misalnya pada Parthenon, atau pola rumit, sering anggota arsitektur yang terbuat dari terakota (Archaic contoh di Olympia dan Delphi) Kadang-kadang,. yang terracottas juga digambarkan adegan figural , seperti halnya abad ke 7 SM metopes terakota dari Thermon.
  
Patung

patung Yunani Sebagian besar dicat dengan warna kuat dan cerah. Cat itu sering terbatas pada bagian yang menggambarkan pakaian, rambut, dan sebagainya, dengan kulit kiri dalam warna alami batu, tetapi bisa juga mencakup patung-patung dalam totalitas mereka. Lukisan patung Yunani seharusnya tidak hanya dilihat sebagai peningkatan bentuk patung mereka, tetapi memiliki karakteristik yang berbeda gaya seni. Misalnya, patung-patung pedimental dari Kuil Aphaia pada Aegina baru-baru ini menunjukkan telah dicat dengan pola tebal dan rumit, yang menggambarkan, antara rincian lain, pakaian bermotif. The polychromy patung batu disejajarkan dengan penggunaan bahan yang berbeda untuk membedakan kulit, pakaian dan rincian lainnya di patung chryselephantine, dan dengan menggunakan logam yang berbeda untuk menggambarkan bibir, kuku, dll pada perunggu berkualitas tinggi seperti perunggu Riace.

Metal figurines

Patung terbuat dari logam, terutama perunggu, adalah sangat umum temukan di tempat-tempat suci Yunani awal seperti Olympia, di mana ribuan benda tersebut, sebagian besar menggambarkan binatang, telah ditemukan. Mereka biasanya diproduksi dalam teknik lilin yang hilang dan dapat dianggap tahap inisial dalam pengembangan patung perunggu Yunani. Motif yang paling umum selama periode geometrik adalah kuda dan rusa, namun anjing, ternak dan hewan lain juga digambarkan. Angka Manusia kadang-kadang terjadi. Produksi votives logam kecil terus berlanjut sepanjang zaman Yunani. Di periode Klasik dan Helenistik, patung perunggu lebih rumit, berhubungan erat dengan patung monumental, juga menjadi umum.

The Grain in the Stone Menceritakan tentang arsitektur Bebatuan. Ini menandai pemahaman baru tentang alam, bahwa itu adalah sesuatu yang dapat anda ambil secara terpisah, memahami dan kemudian disatukan kembali dengan cara baru.
Ini memungkinkan munculnya kota-kota, tidak hanya secara fisik dengan menyediakan bangunan yang diperlukan tetapi juga dengan memberikan pemahaman baru tentang masyarakat manusia sebagai sesuatu yang terbuat dari bagian bekerja bersama.

Sebuah kota terdiri dari orang-orang yang bekerja sama dengan cara tertentu. Secara khusus:

1. Pembagian kerja : seorang pria melakukan satu jenis pekerjaan seluruh hidupnya dan menjadi sangat baik dalam hal itu, bahkan mungkin datang dengan penemuan-penemuan baru. Bukan hanya tukang batu tapi pengrajin lain seperti tembikar, pandai besi tembaga dan penenun. 

2. Rantai komando : yang memungkinkan sebuah kota atau orang untuk bertindak sebagai satu dan mencapai hal-hal untuk kebaikan yang lebih besar, seperti pengendalian air dengan irigasi. Informasi datang ke sebuah komandan atau penguasa di pusat dan aliran perintah keluar. Untuk itu untuk bekerja, Anda perlu jalan, jembatan dan pesan.

”Ilmu Arsitektur adalah ilmu yang selalu mengikuti sejarah perkembangan manusia. Sejak jaman manusia purba yang tinggal di goa-goa sampai abad ke-21 yang begitu modern, ilmu tersebut masih terus berkembang. Arsitektur adalah hasil dari “dialog” manusia dengan lingkungannya serta budayanya. Sejarah mencatat beberapa peninggalan sejarah seperti Piramid yang dibangun pada masa Fir’aun di Mesir, Kuil Parthenon yang didirikan sebagai tempat persembahan bagi Dewi Athena di Yunani, Bangunan Colosseum sebagai tempat bertarung para Gladiator di Roma, Italia dan masih banyak lagi peninggalan sejarah arsitektur yang tak ternilai harganya. Pada masa lampau banyak raja, kaum bangsawan, maupun orang-orang berpengaruh yang membuat monumen-monumen untuk diri mereka sendiri. Mereka ingin dikenang bahwa mereka telah mencapai “sesuatu yang besar” melebihi orang lain di jamannya”.
        
  Pada zaman purbakala sekali manusia selalu hidup berpindah-pindah dari suatu tempat ketempat lain yang memiliki sumber makanan yang lebih mencukupi, namun lama kelaman manusia sudah mulai hidup menetap dengan membangun rumah sederhana yang hanya beratapkan daun-daun kering. Walaupun demikian berarti ini sudah membuktikan bahwa manusia pada zaman prasejarah sudah mengenal arsitektur walaupun masih sangat sederhana. Kemudian dari rumah yang hanya beratapkan daun-daun itu, manusia  pada zaman berikutnya sudah mendirikan rumah yang sudah agak besar, namun atap yang mereka gunakan masih terbuat dari daun-daun kering. Lama kelamaan manusia semakin berkembang dengan pesat sehingga pada zaman berikutnya manusia sudah menggunakan kayu sebagai atap untuk rumah mereka. Dengan menggunakan kayu, keselamatan mereka akan perlindungan mereka sudah mulai terjamin.

          Pada dasarnya evolusi budaya-lah yang membuat manusia menjadi yang sekarang ini dengan proses yang panjang dan perkembangan pemikiran manusia yang ingin berubah lebih baik dari sebelumnya. Dengan memanfaatkan imajinasi mereka yang menyebabkan perkembangan ilmu dan teknologi dalam era sekarang ini. Dari sifat manusia yang tidak pernah puas ini, maka manusia akan terus mencari jalan agar manusia dapat mencapai kesempurnaan untuk hal-hal yang mereka inginkan. Sehingga kemajuan arsitektur pun tidak akan terhenti begitu saja. Manusia akan membuat arsitektur yang akan mencatatkan sejarah sebagai arsitektur yang luar biasa di masanya. Pertanyaan yang timbul adalah bagaimana jika bumi kita ini sudah rusak dan lahan kita tidak mencukupi lagi akan bangunan gedung-gedung bertingkat, dimana manusia dapat menciptakan sebuah mahakarya jika sebagian manusianya berada dalam garis kemiskinan dan kehancuran.

            Dengan imajinasi dan pemikirin ilmiah manusia yang mendorong perkembangan ilmu dan teknologi dalam era sekarang ini. Dari jaman ke jaman bumi semakin berkembang. Hal ini didukung oleh, manusia yang sudah memiliki pola pikir yang cukup tinggi dan insting yang cukup kuat untuk memajukan dirinya, dan lingkungan yang ditempatinya. Kita sebagai manusia yang menempati lingkungan bumi, kita harus menjaganya dan merawatnya bukan merusaknya. Kita lakukan ini untuk kebaikan bersama agar anak dan cucu kita masi bisa menikmati betap indahnya arsitektur tuhan pada tiap lekukan di permukaan bumi ini.

Kamis, 24 Maret 2011

THE HARVEST OF THE SEASONS

THE HARVEST OF THE SEASONS
         
          Pada zaman prasejarah kita mengenal kita mengenal ada 2 pembagian zaman yaitu zaman batu dan zaman logam, dan dari masing – masing zaman tersebut di bagi lagi kedalam beberapa sub zaman. Pada zaman batu di bagi lagi ke dalam zaman paleolitikhum, mesolithikum, neolithikum, dan megalithikum. Dan pada zaman logam terbagi lagi menjadi tembaga, perunggu dan besi .
          Pada zaman paleolithikum masyarakatnya hidup secara berkelompok dan tidak meneteap dan masi berpindah – pindah atau nomaden . cara mereka memenuhi kebutuhan makanannya pun masi mengambil dari alam dan berburu (  foog gathering ) . pada zaman mesolithikum masyarakatnya sudah hidup menetap dalam gua meskipun cara dalam memenuhi pangannya masi tidak jauh berbeda pada zaman paleolithikum. Puncak berkembangnya manusia mulai berusaha mengasilkan makanan sendiri ialah pada zaman neolithikum, mansia yang hidup pda masa ini sudah mengalami perkembangan pesat terutama pada caranya memenuhi makanan yaitu dengan food producing.
          Secara pasti meskipun memerlukan waktu yang cukup lama manusia mengalami evolusi dari zaman ke zaman dalam hal memenuhi kebutuhan pangananya. Manusia berusaha mengembangkan diri melawan kerasnya bumi, dan cara menakhlukan bumi. Bagaimana cara mengumpulkan makannan, meracik makanan, membuat makannan, hingga sekarang hal itu terus dilakukan. Setelah bersusah paya nenek moyang kita melakukan hal itu, hingga butuh waktu berabad abad hingga ditemukan teknologi seperti sekarang ini, sekaranglah waktunya untuk memetik hasil dari mereka (orang yang berusaha mengubah dunia) dan kita sebagai manusia haru mensyukuri dan menghargai jerih payah nenek moyang kita dalam mengusahakan memajukan kesehjatraan di muka bumi.
          Tidak hanya cara dia memperoleh makanan yang terus berkembang namun cara dia meproduksi, mengolah dan menjadikan bahan makanan juga terus dikembangakan mulai dari membuat saluran irigasi, merotasi tanaman agar tidak terjadi pengurasan unsure hara yang terkandung di tanah secara berlebihan, pestisida, beternak dan mengembangkan sebuah pertanian, perkebunan dan peternakan. Sejarah pertanian telah memainkan peran utama dalam sejarah manusia, sebagai kemajuan pertanian telah menjadi faktor penting dalam perubahan sosial-ekonomi di seluruh dunia. Pembagian kerja dalam masyarakat pertanian membuat spesialisasi biasa jarang terlihat dalam kebudayaan pemburu-pengumpul. Jadi, juga, seni seperti sastra epik dan arsitektur yang monumental, serta sistem hukum dikodifikasi. Ketika petani menjadi mampu menghasilkan makanan melebihi kebutuhan keluarga mereka sendiri, orang lain dalam masyarakat mereka dibebaskan untuk mengabdikan diri ke proyek lainnya dari perolehan makanan. Sejarawan dan antropolog telah lama berpendapat bahwa pembangunan pertanian membuat peradaban mungkin. Penduduk dunia mungkin tidak pernah melebihi 15 juta jiwa sebelum penemuan pertanian.
         
          Pada dasarnya tiap manusia pasti memerlukan makanan, itu merupakan suatu hal alami yang dialami setiap manusia di belahan bumi ini yaitu untuk memnuhi makanan bagaimanpun caranya. Atas dasar itulah manusia mulai dari zaman prasejarah sampai dengan zaman sekarang terus mengembangkan caranya memenuhi makanan


Sejarah pertanian

Sejarah pertanian adalah bagian dari sejarah kebudayaan manusia. Pertanian muncul ketika suatu masyarakat mampu untuk menjaga ketersediaan pangan bagi dirinya sendiri. Pertanian memaksa suatu kelompok orang untuk menetap dan dengan demikian mendorong kemunculan peradaban. Terjadi perubahan dalam sistem kepercayaan, pengembangan alat-alat pendukung kehidupan, dan juga kesenian akibat diadopsinya teknologi pertanian. Kebudayaan masyarakat yang tergantung pada aspek pertanian diistilahkan sebagai kebudayaan agraris.
Sebagai bagian dari kebudayaan manusia, pertanian telah membawa revolusi yang besar dalam kehidupan manusia sebelum revolusi industri. Bahkan dapat dikatakan, revolusi pertanian adalah revolusi kebudayaan pertama yang dialami manusia.
Agak sulit membuat suatu garis sejarah pertanian dunia, karena setiap bagian dunia memiliki perkembangan penguasaan teknologi pertanian yang berbeda-beda. Di beberapa bagian Afrika atau Amerika masih dijumpai masyarakat yang semi-nomaden (setengah pengembara), yang telah mampu melakukan kegiatan peternakan atau bercocok tanam, namun tetap berpindah-pindah demi menjaga pasokan pangan. Sementara itu, di Amerika Utara dan Eropa traktor-traktor besar yang ditangani oleh satu orang telah mampu mendukung penyediaan pangan ratusan orang.

Pertanian dikembangkan setidaknya 10.000 tahun yang lalu, dan telah mengalami perkembangan yang signifikan sejak saat awal budidaya. Bukti untuk Bulan Sabit Subur dari Timur Tengah sebagai lokasi yang direncanakan awal menabur dan pemanenan tanaman yang sebelumnya telah berkumpul di alam liar. Independen pengembangan pertanian juga diyakini telah terjadi di China utara dan selatan, Afrika Sahel, New Guinea dan beberapa daerah di Amerika. praktek-praktek pertanian seperti irigasi, rotasi tanaman, pupuk, dan pestisida dikembangkan lama tapi telah membuat langkah besar pada abad terakhir. Metode Haber-Bosch untuk sintesis ammonium nitrat merupakan suatu terobosan besar dan membiarkan hasil panen untuk mengatasi kendala sebelumnya

Pada abad terakhir, pertanian telah ditandai dengan peningkatan produktivitas, penggantian kerja manusia oleh pupuk sintetik dan pestisida, pembiakan selektif, dan mekanisasi. Sejarah baru-baru ini pertanian telah terkait erat dengan berbagai isu politik termasuk pencemaran air, biofuel, genetik organisme dimodifikasi, tarif, dan subsidi pertanian. Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi reaksi terhadap pengaruh lingkungan luar pertanian mekanik, dan mendukung peningkatan bagi gerakan pertanian organik dan berkelanjutan.
Awal sejarah

Para ahli telah mengusulkan sejumlah teori untuk menjelaskan sejarah perkembangan pertanian. Kemungkinan besar, ada transisi yang tiba-tiba dari pemburu-pengumpul untuk masyarakat pertanian setelah periode di mana beberapa tanaman harus sengaja ditanam untuk menebus kekurangan dari permainan besar dan makanan lain yang diperoleh di alam liar. Meskipun perubahan iklim lokal adalah penjelasan disukai untuk asal usul pertanian di Levant, fakta bahwa pertanian adalah ‘diciptakan’ setidaknya tiga kali di tempat lain, menunjukkan bahwa alasan sosial mungkin telah instrumental. Ketika perubahan iklim besar terjadi setelah zaman es terakhir (c. 11.000 SM), sebagian besar bumi menjadi tunduk pada musim kemarau panjang Kondisi ini disukai tanaman tahunan yang mati pada musim kering yang panjang,. Meninggalkan aktif biji atau umbi. Tanaman ini cenderung untuk menempatkan lebih banyak energi untuk memproduksi benih dari dalam pertumbuhan kayu. Kelimpahan biji-bijian liar storable mudah dan pulsa diaktifkan pemburu-pengumpul di beberapa daerah untuk membentuk desa-desa diselesaikan pertama saat ini.


ERA NEOLITIKUM
Mengidentifikasi asal tepat pertanian tetap bermasalah karena transisi dari masyarakat pemburu-pengumpul dimulai ribuan tahun sebelum penemuan penulisan.
Antropologi dan bukti arkeologi dari situs di seluruh Asia Barat dan Afrika Utara menunjukkan penggunaan biji-bijian liar. Bahkan ada bukti budidaya direncanakan dan seleksi sifat: butir gandum dengan ciri-ciri dalam negeri telah pulih dari Epi-Palaeolithic (10.000 + BC) konteks di Abu Hureyra di Syria, tapi ini tampaknya merupakan fenomena lokal yang dihasilkan dari budidaya tegakan liar rye Sebelumnya, archaeobotanists / paleoethnobotanists telah menelusuri seleksi dan karakteristik budidaya tanaman pangan tertentu dalam mencari asal-usul pertanian. Salah satu contoh penting adalah malai semi-tangguh (dan biji yang lebih besar) ditelusuri hanya setelah Dyas Muda (sekitar 9500 SM) di awal Holocene di wilayah Levant Bulan Sabit Subur. Namun, penelitian telah menunjukkan karakteristik monofiletik dicapai tanpa intervensi semacam manusia, yang menyiratkan bahwa apa yang beberapa orang mungkin menganggap sebagai domestikasi antara malai bisa saja terjadi secara alamiah Bahkan., Skala waktu yang bersikeras untuk domestikasi malai (sekitar 3000 tahun) kebetulan telah ditunjukkan untuk secara langsung bertepatan dengan waktu statistik yang dihasilkan secara numerik model yang akan diperlukan untuk monophyly dicapai jika populasi itu hanya ditinggalkan dan dibiarkan hanya tuntutan alam, yang menyiratkan bahwa jika ada semacam intervensi manusia telah terjadi di semua maka skala waktu bersikeras harus jauh lebih pendek Tidak sampai setelah 9500 SM bahwa delapan tanaman pendiri apa yang disebut pertanian muncul: Emmer pertama dan gandum einkorn, kemudian barley dikuliti, kacang polong, lentil, vetch pahit, kacang polong dan rami. Delapan tanaman terjadi lebih atau kurang secara bersamaan pada situs PPNB di Levant, meskipun konsensus adalah gandum yang pertama yang ditanam dan dipanen pada skala yang signifikan. Kesederhanaan memotong cabang dari pohon ara dan penanaman kembali .
          Pada 7000, menabur SM dan panen mencapai Mesopotamia, dan di sana, di tanah yang subur di utara Teluk Persia, Sumeria sistematis dan ditingkatkan itu. Dengan 8000 pertanian SM bercokol di tepi Sungai Nil. Sekitar saat ini, pertanian dikembangkan secara independen di Timur Jauh, mungkin di Cina, dengan nasi daripada gandum sebagai tanaman utama. Jagung pertama kali domestikasi, mungkin dari teosinte, di Amerika sekitar 3000-2700 SM, walaupun ada beberapa bukti arkeologi dari perkembangan yang jauh lebih tua. kentang ini, tomat, lada, squash, beberapa jenis kacang, dan beberapa tanaman lain juga dikembangkan di Dunia Baru, seperti terasering cukup luas lereng bukit yang curam di sebagian besar Andes Amerika Selatan. Pertanian juga independen dikembangkan di pulau New Guinea.
Di Eropa, ada bukti einkorn Emmer dan gandum, jelai, domba, kambing dan babi yang menyarankan ekonomi memproduksi makanan di Yunani dan Aegea dengan 7000 SM bukti arkeologi dari berbagai situs di semenanjung Iberia menyarankan. Domestikasi tumbuhan dan hewan antara 6000 dan 4500 SM. CĂ©ide Fields di Irlandia, yang terdiri dari saluran luas tanah tertutup oleh dinding batu, tanggal ke 5500 SM dan sistem lapangan tertua yang dikenal di dunia
          Di Cina, beras dan millet yang dipelihara oleh 8000 SM, diikuti oleh kedelai kacang hijau, dan azuki. Di wilayah Sahel Afrika beras lokal dan sorgum adalah negeri dengan 5000 SM. tanaman setempat dijinakkan secara independen di Afrika Barat dan mungkin di New Guinea dan Ethiopia. Bukti adanya gandum dan beberapa legum dalam milenium ke-6 SM telah ditemukan di Lembah Indus. Jeruk ditumbuhkan dalam milenium yang sama. Tanaman yang tumbuh di lembah sekitar 4000 SM yang biasanya gandum, kacang polong, biji wijen,, barley tanggal dan mangga. Dengan 3500 SM kapas tumbuh dan tekstil katun cukup maju di lembah. Dengan 3000 SM pertanian beras telah dimulai. tanaman musim lain pentingnya waktu itu gula tebu. Pada 2500 SM, beras merupakan komponen penting dari makanan pokok di Mohenjodaro dekat Laut Arab. Pada saat ini India memiliki kota-kota besar dengan lumbung yang lengkap. Tiga daerah di Amerika independen peliharaan jagung, squashes, kentang dan bunga matahari.

Zaman Perunggu

Pada Zaman Perunggu, makanan liar kontribusi komponen nutrisi tidak signifikan terhadap diet biasa. Jika definisi operatif pertanian meliputi budidaya intensif skala besar tanah, mono-tanam, irigasi terorganisir, dan penggunaan tenaga kerja khusus, judul “penemu pertanian” akan jatuh ke Sumeria, mulai c. 5500 SM. pertanian intensif memungkinkan kepadatan penduduk jauh lebih besar daripada yang dapat didukung oleh berburu dan mengumpulkan, dan memungkinkan untuk mengumpulkan kelebihan produk untuk digunakan di luar musim, atau untuk menjual / barter. Kemampuan petani untuk memberi makan sejumlah besar orang yang kegiatannya tidak ada hubungannya dengan pertanian adalah faktor penting dalam kebangkitan tentara berdiri. pertanian Sumeria mendukung perluasan wilayah substansial yang bersama dengan konflik internecine antar kota, membuat mereka pembangun kerajaan pertama. Tidak lama setelah itu, Mesir, didukung oleh pertanian di lembah Nil subur, mencapai kepadatan penduduk dari yang cukup prajurit dapat ditarik untuk perluasan wilayah lebih dari tiga kali lipat kekaisaran sumeria di daerah tersebut
Dalam Sumeria, jelai adalah tanaman utama; gandum, rami, kurma, apel, plum, dan anggur ditanam juga. pertanian Mesopotamia yang baik didukung dan dibatasi oleh banjir dari sungai-sungai Tigris dan Efrat, seperti banjir datang di akhir musim semi atau awal musim panas dari salju mencair dari pegunungan Anatolia. Waktu banjir, bersama dengan simpanan garam dalam tanah, membuat pertanian di Mesopotamia sulit. Domba dan kambing adalah dijinakkan, dipelihara terutama untuk daging dan susu, mentega dan keju yang dibuat dari kedua. Ur, sebuah kota besar yang mencakup sekitar 50 hektar (20 hektar), memiliki 10.000 hewan yang terdapat di sheepfolds dan istal dan 3.000 dibantai setiap tahun. Populasi kota dari 6.000 termasuk tenaga kerja dari 2.500, dibudidayakan 3.000 hektar (12 km ²) tanah. Tenaga kerja berisi perekam gudang, mandor kerja, pengawas, dan pengawas panen untuk menambah buruh.
tanah itu dibajak oleh tim cahaya sapi menarik bajak unwheeled dan biji-bijian dipanen dengan sabit di musim semi. Wagon telah roda padat tertutup oleh kulit ban disimpan dalam posisi oleh paku tembaga dan ditarik oleh lembu dan onager Suriah (sekarang sudah punah). Hewan yang dimanfaatkan oleh kerah, belenggu, dan headstalls. Mereka dikendalikan oleh tali kekang, dan cincin melalui hidung atau bibir atas dan tali di bawah rahang. Sebanyak empat binatang bisa menarik gerobak pada satu waktu. Kuda itu dijinakkan di Ukraina sekitar 4000 SM, dan telah digunakan oleh bangsa Sumeria sekitar 2000 SM.

Zaman Klasik

Di zaman klasik, pertanian Romawi dibangun dari teknik dirintis oleh bangsa Sumeria, ditransmisikan kepada mereka oleh budaya berikutnya, dengan penekanan khusus pada budidaya tanaman untuk perdagangan dan ekspor. Roma meletakkan dasar untuk sistem ekonomi berkenaan dgn tanah milik bangsawan, melibatkan perhambaan, yang berkembang pada Abad Pertengahan. Ukuran Pertanian di Roma dapat dibagi menjadi tiga kategori. Pertanian kecil adalah 18-88 iugera (satu iugerum sama dengan sekitar 0,65 Ha). Peternakan Menengah adalah 8-50 iugera (iugerum tunggal). Perkebunan besar (disebut latifundia) telah lebih dari 500 iugera. Bangsa Romawi memiliki empat sistem manajemen pertanian: bekerja langsung oleh pemilik dan keluarganya; budak melakukan pekerjaan di bawah pengawasan manajer budak; pertanian penyewa atau bagi hasil di mana pemilik dan penyewa membagi menghasilkan sebuah peternakan, dan situasi di mana pertanian sebuah disewakan kepada penyewa Ada banyak perdagangan antar propinsi kekaisaran., semua wilayah kekaisaran menjadi saling bergantung satu sama lain, beberapa propinsi khusus dalam produksi gandum, yang lain dalam anggur dan lain-lain dalam minyak zaitun minyak, tergantung pada jenis tanah.

Bulan Sabit Subur dari Asia Barat, Mesir, dan India adalah situs dari rencana awal menabur dan pemanenan tanaman yang sebelumnya telah berkumpul di alam liar. pengembangan Independen pertanian terjadi di China utara dan selatan, Afrika Sahel, New Guinea dan beberapa daerah di Amerika Delapan tanaman pendiri apa yang disebut Neolitik pertanian muncul: Emmer gandum pertama dan gandum einkorn, kemudian barley dikuliti, kacang polong. , lentil, vetch pahit, ayam kacang. Pada 7000 SM, pertanian skala kecil mencapai Mesir. Dari setidaknya 7000 SM benua India melihat pertanian gandum dan jelai, sebagaimana dibuktikan oleh penggalian arkeologis di Mehrgarh di Balochistan di Pakistan yang sekarang. Pada 6000 SM, pertanian skala pertengahan bercokol di tepi sungai Nil. Ini, karena irigasi belum cukup matang. Sekitar saat ini, pertanian dikembangkan secara independen di Timur Jauh, dengan beras, daripada gandum, sebagai tanaman utama. petani Cina dan Indonesia melanjutkan untuk urusan rumah tangga talas dan kacang termasuk hijau, kedelai dan azuki. Untuk melengkapi sumber-sumber baru karbohidrat, sangat terorganisir nylon sungai, danau dan pantai laut di daerah-daerah membawa dalam volume besar dari protein penting
Pada 5000 SM, bangsa Sumeria telah mengembangkan teknik pertanian inti termasuk budidaya intensif skala besar tanah, tanam tunggal, irigasi terorganisir, dan penggunaan tenaga kerja khusus, terutama di sepanjang perairan yang sekarang dikenal sebagai Shatt al-Arab, dari yang Persia Teluk delta untuk pertemuan Tigris dan Efrat. Domestikasi aurochs liar dan mouflon ke sapi dan domba, masing-masing, diantar dalam penggunaan skala besar hewan untuk makanan / serat dan sebagai binatang beban. Gembala bergabung dengan petani sebagai penyedia penting bagi masyarakat menetap dan seminomadic. Kentang, tomat, lada, squash, beberapa jenis kacang, tembakau, dan beberapa tanaman lain juga dikembangkan di Amerika, seperti terasering luas lereng bukit yang curam di sebagian besar Andes Amerika Selatan. Orang-orang Yunani dan Roma dibangun di atas teknik dirintis oleh bangsa Sumeria, tetapi membuat kemajuan fundamental baru sedikit. Yunani Selatan berjuang dengan tanah yang sangat miskin, tetapi berhasil menjadi masyarakat dominan selama bertahun-tahun.
      Di wilayah yang sama, sebuah revolusi pertanian paralel terjadi, mengakibatkan beberapa tanaman tumbuh paling penting saat ini. Dalam Mesoamerika teosinte liar itu berubah melalui seleksi manusia ke dalam nenek moyang jagung modern, lebih dari 6000 tahun yang lalu. Secara bertahap menyebar di Amerika Utara dan merupakan tanaman utama penduduk asli Amerika pada saat eksplorasi Eropa. Lainnya Mesoamerika tanaman termasuk ratusan varietas labu dan kacang-kacangan. Kakao juga merupakan tanaman utama di Meksiko dijinakkan dan Amerika Tengah. Kalkun, salah satu burung daging yang paling penting, mungkin dijinakkan di Meksiko atau US Southwest. Di wilayah Andes Amerika Selatan tanaman peliharaan utama adalah kentang, peliharaan mungkin 5000 tahun yang lalu. besar varietas kacang yang dijinakkan, di Amerika Selatan, serta hewan, termasuk llama, Alpacas, dan babi guinea. Coca, masih menjadi tanaman utama, juga pelihahara
Sebuah pusat minor dari domestikasi, penduduk asli Amerika Serikat Timur tampaknya telah dijinakkan tanaman banyak. Bunga Matahari, tembakau, varietas squash dan Chenopodium, serta tanaman tidak lagi tumbuh, termasuk marshelder dan barley sedikit yang dijinakkan. makanan liar lain mungkin telah mengalami beberapa budidaya selektif, termasuk beras liar dan maple gula. Varietas yang paling umum dari stroberi adalah domestikasi dari Timur Amerika Utara.

Industrialisasi

Sedangkan laju migrasi telah dipercepat sejak abad ke-18 sudah (termasuk perdagangan budak paksa), itu akan meningkatkan lebih lanjut dalam abad ke-19. Manning membedakan tiga jenis utama dari migrasi: migrasi tenaga kerja, migrasi pengungsi, dan urbanisasi. Jutaan pekerja pertanian meninggalkan pedesaan dan pindah ke kota-kota menyebabkan urbanisasi tingkat belum pernah terjadi sebelumnya. Fenomena ini dimulai di Inggris pada akhir abad 18 dan menyebar ke seluruh dunia dan berlanjut hingga hari ini di banyak daerah.
Industrialisasi mendorong migrasi mana pun muncul. Perekonomian semakin global global pasar tenaga kerja. Perdagangan budak Atlantik berkurang tajam setelah tahun 1820, yang memunculkan migrasi buruh kontrak terikat diri dari Eropa dan Asia untuk perkebunan. Kelebihan penduduk, Batas pertanian terbuka, dan pusat-pusat industri naik menarik migran sukarela.
migrasi tenaga kerja transnasional mencapai puncak tiga juta migran per tahun di awal abad kedua puluh. Italia, Norwegia, Irlandia dan daerah Quongdong China adalah daerah dengan tingkat emigrasi terutama tinggi selama bertahun-tahun. Arus migrasi yang besar ini mempengaruhi proses pembentukan negara bangsa dalam banyak cara. Imigrasi pembatasan telah dikembangkan, serta budaya diaspora dan mitos yang mencerminkan pentingnya migrasi ke dasar bangsa-bangsa tertentu, seperti melting pot Amerika. Migrasi tenaga kerja transnasional jatuh ke tingkat yang lebih rendah dari tahun 1930 ke tahun 1960-an dan kemudian rebound.
Amerika Serikat mengalami migrasi internal yang cukup berkaitan dengan industrialisasi, termasuk penduduk Afrika Amerika. Dari 1910-1970, sekitar 7 juta orang Amerika Afrika bermigrasi dari pedesaan Selatan Amerika Serikat, di mana orang kulit hitam menghadapi baik peluang ekonomi miskin dan prasangka politik dan sosial yang cukup besar, ke kota-kota industri di Timur Laut, Midwest dan Barat dimana relatif baik pekerjaan yang dibayar yang tersedia Fenomena ini kemudian dikenal di Amerika Serikat sebagai Migrasi Besar-nya sendiri.. Dengan runtuhnya segregasi disahkan pada tahun 1960 dan peluang ekonomi sangat meningkat di Selatan dalam dekade-dekade berikutnya, jutaan orang kulit hitam telah kembali ke Selatan dari bagian lain dari negara sejak tahun 1980 dalam apa yang disebut New Great Migrasi.

Perkembangan pertanian dari zaman ke zaman juga merambat ke beebrapa perubahan yagn terjadi pada hal yang bersangkutan pada dunia pertanian seperti Penemuan paling kuat di bidang pertanian semua, tentu saja, bajak. Kami berpikir tentang bajak sebagai cara membagi tanah. Dan merupakan penemuan mekanis penting diawalnya. Namun bajak juga sesuatu yang jauh lebih mendasar : yaitu adalah sebuah tuas yang mengangkat tanah, dan itu adalah salah satu aplikasi pertama dari prinsip tuas. Ketika itu tak lama kemudian, Archimedes menjelaskan teori tuas ke Yunani, ia mengatakan bahwa dengan titik tumpu untuk tuas bisa bergerak ke dalam bumi jika kita bisa mengaplikasikannya. Tapi ribuan tahun sebelum itu bahwa Timur Tengah telah berkata, ‘Beri aku tuas dan saya akan memakan bumi’.
          
Pertanian ditemukan lagi kemudian di daerah  Amerika. Tetapi bajak dan roda tidak ditemukan disana, karena mereka bergantung pada hewan ternak. Langkah luar pertanian sederhana di Timur Tengah adalah domestikasi ternak hewan. Kegagalan itu membuat mereka menggerakkan perubahan biologis terus-menerus menuju Dunia Baru kembali pada tingkat tongkat menggali ; hal itu bahkan tidak memukul menggunakan roda tembikar.
        
  Roda ditemukan untuk pertama kali sebelum 3000 sebelum Masehi di daerah Rusia Selatan. Penemuan awal yang solid, roda kayu dilampirkan ke rakit tua atau kereta luncur untuk menarik beban, dan kemudian bentuk tersebut diubah menjadi gerobak. Sejak itu roda dan gandar menjadi akar ganda dari mana penemuan itu tumbuh. Sebagai contoh, roda berubah fungsi menjadi alat untuk grinding gandum – dan alat ini menggunakan kekuatan alam untuk melakukannya : dengan kumpulan binatang yang pertama, dan kemudian kekuatan angin dan air. Roda menjadi model bagi semua gerakan rotasi, sebuah norma penjelasan dan simbol surgawi lebih dari tenaga manusia ilmu pengetahuan dan seni. Matahari adalah kereta beroda, dan langit itu sendiri adalah roda, dari waktu bahwa Babel dan Yunani dipetakan berpaling dari langit berbintang.
        
  Tentang waktu itu Yosua menyerbu Jerikho pada sekitar 1400 SM, para insinyur mekanis Sumeria dan Asyur berbalik roda ke katrol untuk menimba air. Pada saat yang sama mereka merancang sistem irigasi skala besar. Pemeliharaan yang lurus masih bertahan seperti tanda baca di daratan Iran. Mereka turun tiga ratus meter ke kanal bawah tanah yang membentuk sistem, pada tingkat mana air alami aman dari penguapan.
          Qanats adalah konstruksi akhir dari sebuah peradaban kota dan mereka menyiratkan adanya saat itu hukum untuk mengatur hak air dan penguasaan tanah dan hubungan sosial lainnya. Dalam masyarakat pertanian, aturan hukum memiliki karakter yang berbeda dari pengembara hukum yang mengatur pencurian seekor kambing atau domba. Sekarang struktur sosial terikat dengan peraturan yang mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan : akses ke lahan, biaya pemeliharaan dan kontrol terhadap hak atas air, hak untuk menggunakan air, berbalik dan berpaling, maka berhargalah setiap konstruksi yang panen tergantung dari musim.
      
    Mesin adalah alat untuk menekan kekuatan di alam. Namun sebagai mesin sudah menunjuk sumber kekuasaan yang lebih besar, yang telah menunjukkan semakin banyak datang untuk mendahului menggunakan alamnya. Bagaimana mesin dalam bentuk modern seperti sekarang ini tampaknya bagi kita adalah sebuah ancaman? Pertanyaan seperti serangan kita bergantung pada skala kekuatan sebuah mesin yang dapat berkembang. Kita bisa memasukkannya dalam bentuk alternative : Apakah daya dalam skala pekerjaan untuk yang mesin itu membuat tipu daya atau tidak proporsionalnya yang dapat mendominasi pengguna dan mendistorsi kegunaannya? Pertanyaan itu telah mencapai jauh ke belakang, itu dimulai ketika manusia pertama dimanfaatkan kekuatan lebih besar dari sendiri, yaitu kekuatan binatang. Setiap mesin yang menggunakan hewan ternak – atau bahkan menggunakan reaktor nuklir. Hal ini meningkatkan pendapatan yang telah memenangkan manusia dari alam sejak awalnya pertanian dikenal. Tetapi melakukannya dengan menambah efek dari manusia adalah sebuah pilihan, dan di sana terletak bahaya kami : setiap daya untuk sesuatu yang baik dapat digunakan sebagai kekuatan untuk kejahatan. Sejarah manusia bercerita tentang apa pilihan manusia telah dibuat dengan kelebihan dan kekurangan mesin.

Musim panen (periode panen) ditampilkan menggunakan manipulator tanggal kalender rata-rata. Panen dapat didefinisikan menggunakan lokasi yang ideal belahan bumi Utara di mana setiap musim dibagi menjadi tepat tiga bulan.
Penulis Jacob Bronowski menjelaskan evolusi manusia dari nomaden ke petani. Ketika manusia menjadi menetap, budaya mengalami perubahan besar. Pertanian dan pengenalan alat-alat menjadi penting sebagai melakukan domestikasi hewan. Masyarakat dan peran laki-laki dan perempuan dipengaruhi oleh pekerjaan sekarang yang diperlukan untuk bertahan hidup. Dengan pembangunan kota kemudian datang ketegangan antara suku-suku
Menuai adalah pemotongan butir untuk panen, biasanya menggunakan sabit. Panen ini menandai akhir musim pertumbuhan, atau siklus pertumbuhan untuk tanaman tertentu, dan ini adalah fokus musiman perayaan banyak agama. Pada peternakan yang lebih kecil dengan mekanisasi minimal, panen adalah aktivitas yang paling padat karya musim pertumbuhan. Pada besar, pertanian mekanis, panen memanfaatkan mesin pertanian yang paling mahal dan canggih, seperti menggabungkan pemanen. Pemanenan dalam penggunaan umum mencakup penanganan pasca-panen segera, semua tindakan yang diambil segera setelah mengeluarkan tanaman-pendinginan, sortasi, pembersihan, pengepakan ke titik pengolahan lebih lanjut.
Kesimpulannya manusia bisa membangun sebuah dunia Cuma karena sebuah alas an yang klasik namun begitu berarti bagi setiap insane manusia di belahan dunia manapun. Alasannya manusia pada dasarnay memerlukan asupan makan tiap harinya sebab karena makananlah manusia bisa berpikir, hidup normal dan membangun suatu hal yang positif bagi kehidupan sesame manusia