Senin, 02 Januari 2012

KEPEMIMPINAN

Secara sederhana apabila berkumpul tiga orang atau lebih kemudian salah satu orang di antara mereka mengajak teman – temannya untuk melakukan sesuatu, pada pengertian yang sederhana tersebut telah melakukan kegiatan “ memimpin “ karena ada unsure “ mengajak “ dan mengkoordinasi, ada teman dan ada kegiatan dan sasarannya.
Seiring perkembangan zaman, kepemimpinan secara ilmiah mulai berkembang bersamaan dengan pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih dikenal dengan ilmu tentang memimpin. Hal ini terlihat dari banyaknya literature yang mengkaji tentang kepemimpinan dengan berbagai sudut pandang atau perspektifnya. Kepemimpinan tidak hanya dilihat dari baik saja, akan tetapi dapat dilihat dari penyiapan sesuatu secara berencana dan dapat melatih calon – calon pemimpin.
Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu social, sebab prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesehjateraan banyak khyalak orang. Berikut ini adalah definisi kepemimpinan  dari beberapa tokoh dan para pakar menurut pandangan masing – masing.

A . definisi kepemimpinan menurut para tokoh

1.      George R. Terry ( Sutarto, 1998 :17 ), kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seorang pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugs untuk mencapai tujuan yang diigninkan.
2.      William G.Scoot ( 1962 ), kepemimpinan adalah sebagai proses mempengaruhi kegiatan yang diorganisir dalam kelompok di dalam usahanya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
3.      Rauch & Behling ( 1984 ), kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas sebuah kelompok yang di organisasi kearah pencapaian tujuan.
4.      Katz & Kahm ( 1978 ), kepemimpinan adalah penignkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan berada diatas kepatuhan mekanis terhadap pengarahn rutin organisasi.
5.      Hemhill & Coon ( 1995 ), kepemmpinan adalah prilaku dari individu yang memimpin aktifitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapi bersama.
6.      P. Pigors ( 1935 ), kepemimpinan adalah suatu proses saling dorong mendorong melalui keberhasilan interaksi dari perbedaan individu, mengontrol daya manusia dalam mnegejar tujuan bersama.
7.      Locke & Associates ( 1997 ), kepemimpinan adlah sbuah proses mebujuj orang – orang lain untuk mengambil langkah menuju sasaran bersama.
8.      John W. Gardner ( 1990 ),  kepemimpinan sebagai sutau proses pembujukan di mana individu merangsang kumpulannya meneruskan objektif yang ditetapkan oleh pemimpin  kongsi bersama oleh pemimpin dan pengikutnya.
9.      Duben ( 1954 ), kepemimpinan adalah aktifitas para pemegang kekuasaan dan membuat keputusan.
10.  Reed ( 1976 ), kepemimpinana dalah cara mepengaruhi tingkha laku manusai supaya perjuangan itu dapat dilaksanakan mengikut kehendak pemimpin.
Dari 10 definisi para tokoh – tokoh dan ahli mengenai pengertian kepemimpinan semuanya memiliki makna yang sama yaitu kepemimpinan sebuah kegiatan dimana seorang individu mempengaruhi banyak orang atau kelompok secara sadar dan disepakati dengan tujuan untuk mencapai sebuah tujuan yang disepakati bersama.

B . tugas pemimpin menurut James A.F Stonen

1.      Pemimpin bekerja dengan orang lain; seorag pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan oran glain, slah satu dengan atasnnya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi
2.      Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk mnyusun tugas menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai hasil yang terbaik
3.      Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugasa –tugasnya kepada staf, kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktus ecara efektif dan menyelsaikan masalahnya secara efektif.
4.      Seorang pemimpin harus menjadi sorang pemikir yang analitis dan konseptual,s elanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat pemimpin harus dapat mngurai seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.
5.      Pemimpin adalah seorang mediator
6.      Pemimpin adalah politisi dan diplomat
7.      Pemimpin membuat keputusan yang sulit

C . peran pemimpin menurut Henry Mintzberg

1.      Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih. Dan mentor.
2.      Fungsi peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
3.      Peran mebuat keputusan, berfungsi sebagi pengusaha, penaganan gangguan, sumber alokasi, dan negositaor.

D . prinsip dasar kepemimpinan

Prinsip sebagai paradigma terdiri dari beberapa ide utama berdasarkan motivasi yang kuat untuk membangun dirinya atau organisasi. Menurut Stephen R. Coney karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip sebagai berikut :
1.      Seorang yang mau belajar seumur hidup tidak hanya melalui pendidikan formal tetapi juga informal. Mempunyai pengalaman yang baik maupun buruk sebagai sumber pembelajaran.
2.      Berorientasi pada pelayanan; seorang pemimpin tidak dilayani melainkan melayani, sebab prinsip pemimpin dan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam meberikan pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.
3.      Membawa energy postif; seorang pemimpin harus dapat menunjukan energy yang positif untuk membagun hubungan yang baik. Seorang pemipin harus dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi tidak menentu

E . Gaya kepemimpinan

Gaya kepemimpinan pada dasrnya mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemapuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut  biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu.
Gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin pada dasarnya dapat dijelaskan melalui 3 aliran teroi berikut ini :
1.      Teori genetis ( keturunan ), inti dari teori ini adalah “ pemimpin itu dilahirkan bukannya dibuat “ para penganut teori ini mengetengahkan pendapat bahwa akan menajdi pemimpin karena ia telah dilahirkan dengan bakat kepemimpinan
2.      Teori social, inti dari teori ini adalah “ pemimpin itu dibuat atau dididik bukannya kodrati “ , jadi teori ini kebalikan dari teori genetis, para pengannut teori ini mengetengahkan bahwa setiap orang bisa menjadi pemimpin apabila diberikan pendidikan dan pengalaman yang cukup.
3.      Teori ekologis, inti dari teori ini adalah seseorang akan berhasil menjadi seorang pemimpin yang baik apabila ia telah memiliki bkat kepemimpinan. Bakat tersebut kemudian dikembangkan memlalui pendidikan yang teratur dan pengalaman yang memungkinkan untuk dikembangkan.

Berikut ini adalah 5 gaya kepemimpinan :
1.      Gaya otokratik, pemimpin yang otokratik adalahs eoran gyang sangat egois dan bersikap otoriter antara lain :
·         Memperlakukan bawahannya semena – mena dengan demikian kurang menghargai harkat dan amrtabat para bawahannya.
·         Mengabaikan peranan para bawahannya dalam pengambilan keputusan
Gaya kepemimpian yang digunakan pemimpin otokratik antara lain :
1.      Menuntut ketaatan penuh bawahannya.
2.      Dalam menegakkan disiplin menunjukan kekuasaannya.
3.      Bernada keras dalam pemberian perintah
4.      Menggunakan pendekatan punitive dalam hal penyimpangan oleh bawahan

2.      Gaya paternalistic, tipe pemimpin paternalistic hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya masyarakat agraris, salah satu cirri utama masyarakt tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditunjukan oelh para anggota masyarakat kepada orang tua atau orang yang dituakan. Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai teladan stau panutan masyarakat. Biasanya tokoh agama, adat, ulama dan guru. Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersamaan
3.      Gaya kharismatik, pada gaya ini memiliki sesuatu yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya besar. Tegasnya seorang pemimpin yang berkharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi
4.      Gaya Laissez faire, pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang – orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran apa yang ingin dicapai, tgas apa yang harus dilakukan oleh masing masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.
5.      Gaya demokratik
a.       Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku kordinator dan integrator dari berbagai unsure dan komponen organisasi
b.      Menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harus isusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidak bisa tidak harus dilakukan demi tercapai tujuan
c.       Melihat kecenderungan adanya pembagian peranan sesuai dengan tingktanya.
d.      Memeperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.
e.       Seorang pemimpin demokratik disegani bukan ditakuti.

Dari kelima gaya kepemimpinan di atas saya saya lebih suka dengan daya kepemimpinan demokratik. Dari 5 gaya yang saya sebutkan hanya gaya demokratik yang memiliki banyak kelebihan. Ada beberapa hal yang mendasari kenapa saya lebih suka untuk memilih gaya kepemimpinan demokratik ,
1.      Gaya demokratik, sorang pemimpin berfungsi sebagaimana mana fungsinya ia sebagai pemimpin. Antara pemimpin dan bawahan sama – sama menjalankan fungsinya masing – masing sebagai mana mestinya.
2.      Pemimpin tidak menggunakan kekuasaanya semena – mena karena telah ada pembagian tugas dan perannya masing masing antara pemimpin dan bawahan.
3.      Pemimpin paham betul dengan permasalahan yang dihadapi dan mengajak para bawahannya untuk mencari jalan keluarnya bersama – sama.
4.      Meskipun pada gaya demokrtik sang pemimpin tidak memiliki suatu yang khas seperti gaya kharismatik yaitu ketertarikan yang dimilki pengikut, tetapi pada gaya demokratik pemimpin benar – benar memperlakukan seorang bawahan atau pengikut sebagaimana mestinya
5.      Dan meskipun mengalami suatu kegagalan dalam mncapai tujuan, pemimpin tidak serta merta menyalahkan bawahanya melainkan merangkul para bawahannya untuk meperbaiki agar mencapai tujuan bersama. Karena pemimpin paham betul setiap tugas dari bawahnnya dan tugasnya ia sendiri



Tidak ada komentar:

Posting Komentar