WALL – E, ROBOT USANG PEMBANGKIT PERADABAN BARU MANUSIA
PENDAHULUAN
Dalam tugas paper kali ini saya akan membahas lebih mendalam soal film wall-e. pastinya semua orang tau soal film wall – e, baik muda ataupun tua, anak kecil ataupun dewasa. Dalam kesempatan ini saya tidak hanya membahas film wall – e ini dari sisi sineas film saja tetapi saya juga akan mebahas lebih mendalam film wall – e ini dari segi budaya juga. Walaupun wall – e hanya sekedar film anak – anak yang bertujuan untuk meberikan hiburan yang baru bagi keluarga tetapi dalam film ini banayk sekali nilai tersirat yang bisa kita pelajari dan pahami secara seksama.
Sebelum saya mebahas begitu mendalam ada baiknya saya menjelaskan synopsis dan jalan cerita dari film ini

Judul film : wall – e
Tanggal rilis : 13 agustus 2008
Sutradara : Andrew Stanton
Pemain : fred Willard, jeff garlin , kim koft, ben burtt
Naskah : Andrew Stanton
Studio : wait Disney
Genre : animation, sci – fi
Durasi : 103 menit
Synopsis.
Di masa depan, bumi terpaksa harus ditinggalkan lantaran sudah dipenuhi sampah hasil produksi dari perusahaan Buy N Large yang tak bertanggung jawab. Untuk membersihkan sampah yang bertumpuk, dipilihlah WALL-E (Waste Allocation Load Lifter-Earth-Class), robot kecil yang diprogram untuk melakukan pembersihan global ini.
Setelah 700 tahun, WALL-E (Benjamin Burtt) tak kenal lelah membersihkan sampah yang menggunung itu. WALL-E tak pernah mengeluh dan merasa kesepian. Semuanya berjalan lancar sampai suatu hari WALL-E bertemu EVE (Elissa Knight). EVE adalah robot cantik yang dikirim untuk mencari informasi apakah bumi sudah siap dihuni lagi.
Celakanya, WALL-E malah jatuh cinta pada EVE. Selama EVE berada di bumi, WALL-E berusaha untuk selalu melindungi EVE. WALL-E bahkan menunjukkan lokasi di mana ada tumbuhan yang mulai tumbuh. Bukti bahwa bumi sudah mulai menampakkan gejala dapat dihuni lagi.
EVE yang berpegang pada tugas yang diembannya, kemudian menghubungi pembuatnya. Beberapa waktu kemudian, sebuah pesawat datang menjemput EVE. WALL-E yang terlanjur cinta pada EVE kemudian ikut menyusup ke pesawat yang seharusnya hanya membawa EVE itu.
Pesawat itu kemudian membawa EVE dan WALL-E ke sebuah pesawat ruang angkasa besar yang ternyata berisi keturunan manusia yang meninggalkan bumi. Sayangnya tidak semua orang menginginkan kembali ke bumi.
CERITA SINGKAT
Pada awal abad ke-22, sebuah perusahaan "raksasa" Buy N Large (BnL) menguasai perekonomian di Bumi, termasuk pemerintahan. Akibat dipenuhi sampah yang tidak didaur-ulang, maka Bumi menjadi sangat tercemar oleh sampah-sampah elektronik, sehingga kelangsungan hidup manusia menjadi terancam. Untuk mencegah kepunahan manusia, Shelby Forthright (Fred Willard) selaku CEO Buy N Large, melakukan pengungsian massal dari Bumi selama lima tahun di atas armada kapal luar angkasa eksekutif bernama axiom yang menyediakan setiap keperluan manusia, dan dilengkapi dengan robot-robot yang semuanya berjalan secara otomatis untuk melayani kebutuhan manusia.
Ratusan-ribu unit robot penghancur sampah yang dinamai dengan WALL•E ditinggalkan di Bumi untuk membersihkan Bumi. Robot-robot tersebut diprogram untuk memadatkan dan menumpuk sampah-sampah elektronik yang telah memenuhi seluruh daratan di Bumi, agar memudahkan untuk peleburan. Tumpukan sampah-sampah elektronik telah dipadatkan dan dikumpulkan oleh robot-robot WALL•E, tumpukan sampah tersebut telah setinggi gedung pencakar langit. Namun, proyek ini dibatalkan karena Forthright memperkirakan bahwa pada tahun 2110 Bumi sudah terlalu tercemar dan sudah tidak memungkinkan untuk dihuni oleh manusia. Pada tahun 2815, kira-kira 700 tahun kemudian, hanya satu WALL•E yang masih berfungsi.
Berabad-abad kehidupan telah dilalui oleh WALL•E, sehingga ia memiliki kecerdasan yang lebih baik dan rasa keingin-tahuan. Ia gemar mengoleksi barang-barang yang menarik di tumpukan sampah yang memenuhi Bumi, mengambil onderdil untuk suku cadangnya dariWALL•E lain yang sudah tidak aktif. Ia sering menonton film musikal tahun 1969 yang berjudulHello, Dolly! dari kaset video. Video lainnya yang ia nikmati adalah Put on Your Sunday Clothes, dan adegan berpegangan tangan dalam video "It Only Takes a Moment" yang mengajarnya memiliki perasaan.
Pada suatu hari, WALL•E menemukan sebuah bibit tumbuhan, lalu menanamnya dalam sebuah sepatu usang. Tidak lama kemudian, sebuah kapal luar angkasa mendarat di Bumi dan mengeluarkan EVE (Elissa Knight), sebuah robot perempuan yang dikirim oleh pesawat raksasa yang bernama Axiom, ia diprogramkan untuk mencari tanda-tanda kehidupan flora di Bumi. WALL•E jatuh cinta pada pandangan pertama dengannya, EVE juga mengagumi kepribadian WALL•E. Sungguh disayangkan, ternyata cinta WALL•E tidak terbalaskan, karena EVE diprogramkan untuk mencari keberadaan tumbuhan di Bumi. Saat WALL•E menunjukkan bibit tumbuhan yang ditemukannya kepada EVE, EVE menyimpan bibit itu ke dalam tubuhnya, setelah itu EVE menjadi non-aktif secara otomatis. WALL•E berusaha melindungi tubuh EVE yang tidak berstatus non-aktif sampai EVE diambil kembali oleh pesawat yang mengantarnya ke Bumi. Dengan rasa gelisah dan panik, WALL•E mengejar pesawat itu. WALL•E berhasil menyusup ke dalam pesawat Axiom.
Setelah berabad-abad hidup dalam mikrogravitasi, manusia di pesawat Axiom banyak kehilangan kalsium, sehingga membuat mereka menjadi sangat gemuk dan tidak mampu berdiri atau berjalan. Aktivitas manusia sepenuhnya dilayani oleh robot. Pilot pesawat Axiom adalah Kapten B. McCrea (Jeff Garlin) juga memerintahkan segala tugasnya kepada sistem autopilot pesawat yang bernama AUTO (suara programMacInTalk). Saat WALL•E mengikuti EVE ke dalam kapal, kelakuannya yang tidak biasa, menyebabkan manusia dan robot bertindak tidak seperti biasanya. Khususnya M-O, robot dekontaminasi yang diprogramkan untuk membersih setiap pencemaran di dalam pesawat , ia mengejar WALL•E supaya ia dapat membersihkan kotoran asing yang bersumber dari Bumi, dan dua orang manusia bernama John (John Ratzenberger) dan Mary (Kathy Najimy) yang sebelumnya hanya melihat melalui media elektronik berupa monitor, sehingga mereka melihat pemandangan secara langsung karena WALL•E membuat mereka terlepas dari monitor yang terpasang di tempat duduk mereka.
Setelah sampai di dalam pesawat, EVE diaktifkan kembali dan diprogram untuk mengantar bibit tadi kepada McCrea agar diletakkan dalam alat pendeteksi yang dinamai holo-detector. Alat tersebut adalah sebuah mesin pendeteksi yang berfungsi memberikan informasi bahwa manusia dapat kembali hidup di Bumi, dan akan mengembalikan manusia ke Bumi secara otomatis setelah mendeteksi bibit tadi yang merupakan pedoman yang memungkinkan manusia untuk kembali hidup di Bumi. Sewaktu akan mendeteksi tumbuhan yang terdapat dalam tubuh EVE, bibit itu hilang. EVE dianggap telah rusak dan dikirim ke bagian perbaikan robot bersama WALL•E. Saat EVE diperiksa,WALL•E menyangka EVE akan dihancurkan oleh mesin pemeriksa tersebut, lalu ia merampas senjata plasma EVE dan menembakkannya, sehingga membebaskan robot-robot rusak lainnya di ruang perbaikan. Tindakan WALL•E menjadi ancaman bagi setiap penghuni pesawat Axiom, EVE dan WALL•E menjadi buronan yang dianggap robot berbahaya. EVE yang tidak tahan dengan sikap WALL•E, mencoba mengantarnya kembali ke Bumi dengan menggunakan sebuah kabin.
Saat asisten utama McCrea (GO-4) tiba dan menyimpan bibit yang hilang itu ke dalam kabin; GO-4 yang mencurinya tanpa diketahui McCrea. Melihat bibit tersebut, WALL•E memasuki kabin tempat diletaknya bibit tersebut. GO-4 akan menghancurkan kabin tersebut dengan mengaktifkan program penghancuran secara otomatis sehingga akan meledak setelah hitungan mundur 20 detik. Saat itu WALL•Eberada di dalam kabin tersebut, namun WALL•E berhasil meloloskan diri bersama bibit itu sedetik sebelum musnahnya kabin tadi. EVE lega karena WALL•E menyelamatkan bibit itu dan mereka terbang dengan bahagianya di angkasa sekitar pesawat Axiom.
EVE dan WALL•E mengembalikan bibit itu kepada McCrea. Kapten McCrea ingin mengetahui bagaimana keadaan Bumi pada saat ini, lalu McCrea memutar rekaman yang direkam oleh kamera yang terpasang pada EVE, yang membuat EVE menyaksikan usaha WALL•Emelindunginya ketika ia dalam status non-aktif. Akhirnya, EVE juga jatuh cinta pada WALL•E. Terpesona oleh gambar-gambar kehidupan zaman dulu di Bumi sebelum berdirinya Buy N Large, McCrea perihatin melihat kerusakan alam di Bumi yang digambarkan dalam rekaman EVE. Kemudian McCrea merencanakan agar manusia kembali ke Bumi untuk memulihkan segalanya. Namun, AUTO menegaskan bahwa manusia tidak boleh kembali ke Bumi, lalu ia terpaksa menampilkan tayangan berupa rekaman Shelby Forthright yang memerintahkan semua autopilot agar tidak mengembalikan manusia ke Bumi, karena proyek pembersihan yang diusahakan telah gagal. AUTO yang dirancang untuk menuruti perintah tersebut, memberontak dan membuang bibit tumbuhan tersebut. Dalam memperebutkan bibit itu, AUTO dengan ganasnya menyerang WALL•E yang mencoba melindungi bibit itu dan menekan tombol non-aktif di badan EVE. WALL•E dan EVE dibuang ke tempat pembuangan sampah bersamaan dengan bibit tadi, dan mengunci McCrea di dalam kamarnya.
Di tempat pembuangan sampah, EVE kembali aktif setelah sebuah tombol yang ada di dada EVE tersentuh oleh serangga. EVE berusaha mencari WALL•E, setelah menemukannya EVE melihat WALL•E telah rusak berat. Ia berusaha memperbaiki WALL•E, tapi usahanya sia-sia karena tidak ada komponen tubuh WALL•E yang cocok dengan yang ia temukan. Pada saat proses pembuangan sampah diaktifkan, gerbang pembuangan terbuka. Saat itu juga datang M-O yang mengejar WALL•E karena ingin membersihkan kotoran asing yang melekat di tubuh WALL•E. Kemudian M-O terjepit gerbang yang tertutup setelah sampah beserta WALL•E dan EVE dikeluarkan dari tempat pembuangan. Gerbang tidak sepenuhnya tertutup karena M-O terjepit pada gerbang saat mengejar WALL•E untuk membersihkan kotoran asing. Kesempatan ini digunakan oleh EVE untuk menyelamatkan diri dari pembuangan.
Setelah berhasil menyelamatkan diri dari tempat pembuangan sampah dengan bantuan M-O, EVE menolak perintah otomatis yang telah diprogramkan untuk membawa bibit ke pesawat. Ia masih berusaha untuk memperbaiki WALL•E, tapi WALL•E berharap EVE menuruti perintah tersebut sambil mengingatkan EVE jika seandainya mereka berhasil kembali ke Bumi, WALL•E dapat diselamatkan dengan suku cadang yang disimpannya.
WALL•E dan EVE membawa bibit tadi untuk diletakkan di mesin pendeteksi yang ada di pesawat Axiom dengan bantuan M-O. Mereka berdua dibantu McCrea yang menyuruh mereka agar cepat ke mesin pendeteksi tersebut, mereka juga dibantu robot-robot rusak yang membantu mereka dengan melawan robot-robot penjaga. McCrea membohongi AUTO dengan mengatakan bahwa bibit itu ada padanya, dengan mengelabui AUTO melalui visual dari monitor. Kemudian AUTO mendatangi McCrea, lalu mereka berkelahi. McCrea berhasil mengaktifkan mesin pendeteksi, mengakibatkan AUTO memiringkan posisi Axiom, mengakibatkan manusia-manusia yang tidak dapat berjalan menjadi berjatuhan dan tertumpuk di sudut pesawat. Auto mencoba menutup mesin pendeteksi tersebut, namun ditahan WALL-E dengan mengorbankan tubuhnya. McCrea berusaha untuk berdiri dan berjalan untuk mendekati dan mengalahkan AUTO. Pada saat perkelahian dengan AUTO, McCrea melihat tombol merah yang terbuka di bagian tubuh AUTO. Lalu McCrea menekan tombol tersebut, sehingga AUTO yang merupakan pengendali pesawat Axiom menjadi berstatus manual. McCrea dapat dengan sepenuhnya mengendalikan AUTO, dan mengembalikan posisi Axiom ke posisi semula. Akhirnya, bibit berhasil dimasukkan ke dalam mesin pendeteksi (holo-detector), dan melepaskan WALL•E yang bertambah rusak karena terjepit mesin pendeteksi yang akan menutup. Setelah bibit tadi dimasukkan ke dalam holo-detector, pesawat Axiom menuju ke Bumi dengan kecepatan cahaya.
Setelah mendarat di Bumi, EVE bergegas memperbaiki dan menghidupkan kembali WALL•E dengan menggunakan suku cadang yang ada di tempat tinggal WALL•E. Sayangnya, WALL•E telah rusak berat dan hampir semua komponennya ditukar oleh EVE dengan yang baru. Meskipun WALL•E telah diperbaiki dengan sempurna, tapi WALL•E bukanlah WALL•E yang dikenal EVE. WALL•E telah menjadi WALL•Eyang diprogram untuk mengerjakan tugasnya dan tidak memiliki perasaan dan ingatan yang dimiliki WALL•E yang EVE kenal. EVE sedih karena WALL•E yang dicintainya sudah tiada, EVE memegang tangan WALL•E lalu menempelkan kepalanya ke kepala WALL•E(bermakna ciuman). Percikan listrik dari “ciuman” tadi memulihkan ingatan dan kepribadian WALL•E, lalu dia dapat mengingat EVE dan bahagia karena dapat berpegangan tangan dengan EVE.
Manusia dan robot bekerjasama dalam memperbaiki kehidupan di Bumi dengan harapan baru, di bawah pimpinan McCrea. Akhirnya, kehidupan yang normal dapat dinikmati kembali oleh manusia. Seiring waktu dan kerjasama manusia dengan robot, Bumi kembali normal seperti sedia kala. Mengenai kelanjutan kehidupan manusia beserta para robot di Bumi, dapat dilihat pada lukisan-lukisan yang terdapat pada kredit penutup dalam film animasi ini.
ISI
Dari sinopsis di atas jelas terlihat tentang bagaimana perkembangan teknologi dapat berpengaruh negatif manusia dan bumi ini. Cerita ini dimulai pada 700 tahun setelah bumi ditinggalkan manusia karena banyaknya sampah dan berkembangnya teknologi yang mempengaruhi pola hidup manusia. Pada saat itu, WALL-E dihadirkan sebagai robot pembantu manusia dalam membersihkan sampah-sampah yang dibuang oleh manusia dengan sembarangan. WALL-E adalah singkatan dari Waste Allocation Load Lifter Earth-Class, WALL-E ini memiliki tugas membersihkan bumi. Pada awalnya ada banyak sekali WALL-E yang bekerja di bumi, tetapi tidak banyak dari mereka yang bertahan hidup (biasanya terjadi kerusakan, berkarat, dll) hingga pada akhirnya hanya ada 1 WALL-E yang bertahan dalam bertugas membersihkan bumi ditemani dengan teman kecilnya yaitu seekor kecoa bernama Spot. Perintah yang ditugaskan untuk WALL-E adalah membersihkan bumi dengan cara memadatkan sampah-sampah menjadi bentuk kotak dan menyusunnya seperti sebuah gedung
Awalnya manusia menciptakan teknologi dengant tujuan untuk mebantu dan mempermudah pekerjaan manusia, namun dalam film ini tknologi yang dikembangkan bukannya untuk mempermudah peekrjaan manusia melainkan menggantikan manusia dalam bekerja. Tanpa disadari manusia bukan menjadi tuan dari teknologi namun manusia menjadi budak dari teknologi. Walaupun manusialah yang membuat teknologi tersebut namun karena manusianya yang kelewat malas akhirnya dia menciptakan teknologi yang memperbudak mereka
Di awal scene kita disuguhkan gambaran bumi pada saat itu, bisa dikatakan gambaran bumi pada fil wall –e jauh dikatakan layak untuk menjadi tempat tinggal umat manusia. Tiap jengkal tanah di bumi depnuhi tumpukan sampah yag menjunjung tinggi hampir – hampir menyaamai gedung pencakar langit. Wall – e yang seorang diri bekerja ditemeni seekor kecoa membersihkan tumpukan sampah. Dari awal saja kita sudah disuguhi betapa buruknya disorentasi budaya yang terjadi pada manusia pada saat itu. Ketika manusia berkembang namun tidak diiringi dengan berkembanngya budaya hingga akhirnya terjadi disorientasi budaya yang sangat akut. Ketika manusia mengembangkan teknologi untuk manusia yang tinggal di lingkungan namun perkembangan teknologi tersebut tidak mempedulikan lingkungan sekitar.
Kemudian lanjut ke scene dimana saat wall – e sedang bekerja ia menemukan tunas pohon hijau kecil di antara tumpukan sampah. Akhirnya wall –e menanam tunas pohon tersebut di sepatu boot butut. Kemudian si scene berikutnya saat wall – e bekerja tiba tiba mendrat pesawat luar angkasa yang membawa eve, robot yang diciptakan untuk meneyelidiki keadaan bumi. Akhirnya eve bertemu dengan wall –e dan menemukan tunas pohon hijau dan akhirnya eve pun kembali lagi ke pesawat axiom untuk meberikan tunas ke pada pilot sekaligus kapten dari pesawat axiom untuk meberi tahukan ada planet yang layak untuk ditinggali manusia
Kita bisa lihat dalam satu scene dimana orang – orang berjalan dengan roda yang sistem kerjanya seperti mengikuti garis elektronik pada lantai, awalnya teknologi kursi berjalan itu berguna untuk mempermudah manusia dalam bergerak namun lambat laun akibat kelalaian manusia dan factor utama yang menjadikan manusai sebgai budak teknologi ialah malas, iya malas akibta kemalasan manusia kursi roda yang awalnya untuk mebantuk manusia beraktifitas namun malah menjadi hal utama yang penting bagi manusia karena manusia malea untuk berjalan dengan kakinya sendiri
Pada pesawat axiom kita jumpai banyak robot yang berbeda dengan fungsi yang berbeda pula, ada yang sebagi polisi, cleaning service, tukang sapu, yukang pel , dan macam robot lainnya yang menggantikan posisi manusia dalam bekerja.karena manusia yang malas, pekerjaan utama yang harusnya dikerjakan oleh manusia malah digantikan oleh robot. Sampai – sampai untuk pekerjaan yang mudah untuk dilakukan oleh manusia digantikan juga perannya oleh robot.
Dalam film ini nilai budaya bergeser begitu jauh sampai sampai dalam film ini diperlihatkan sebuah peradaban manusia yang jauh untuk dikatan sebagai manusia seutuhnya karena sebagian perannya digantikan oleh robot. Di scene berikutnya kita melihat para manusia yang berbadan gendut akibat malas bergerak dan kerjaannya hanya makan tidur dan tidak berolahraga, tiba – tiba dalam pesawat axiom ada billboard iklan yang mengiklankan fashion pakaian baru, dan serentak para manusia di dalam axiom itu memakai pakaian baru tesebut padahal pakaian tersebut sama dan modelnya monoton bahkan dengan pakiaian yang sbelumnya yang bewarna merah Cuma berubah warna menjadi biru
Bayangkan sebuah pakaian yang pada kehidupan normal yang merupakan sebuah identik bagi tiap manusia untuk mencerminkan sebuah kebudayaan namun dalam film wall – e ini pakaian hanyalah sebuah formalitas dari ekhidupan yang jauh dari kata berbudaya. Meskipun pakaian bukanlah suatu hal yang meemgang peran penting dalam sebuah makna kehidupan namun dari pakaian kita bisa mebilai jauh sebuah arti kebudayaan manusia, pada film wall – e ini dan pad scene ini kita bisa melihat betapa memudarnya nilai budaya yang diceritakan pada film ini
Dan puncaknya pada scene dimana saat AUTO terus mempengaruhi Kapten agar membatalkan tujuannya, dari sinilah terbukti bahwa AUTO-lah menyabotase hilangnya bibit tanaman, mendoktrin (mempengaruhi) Kapten dari masa ke masa agar mereka tetap tinggal di Kapal Axiom dan melupakan bumi. AUTO menunjukkan video yang dikirim oleh Shelby Forthright selaku CEO Buy N Large (BnL) bahwa bumi telah rusak dan tidak bisa dihuni lagi, dan ia meminta kepada AUTO untuk tidak mengizinkan Kapten pada masa manapun untuk tidak kembali ke bumi dengan alasan apapun.
pada scene ini sama sama kita ketahui bahwa AUTO itu hanyalah sebuah robot yang dicptakan oleh manusia tapi kenapa yang menciptaknnya bisa terpengaruhi oleh robot. Sampai akhirnya terjadi duel antara auto dengan kapten pesawat yang dimenangi oleh kapten pesawat. Namun dalam scene ini terlihat jelas bahwa peran utama manusia beneatr benar tergantikan oleh benda mati yang hidup jika dialirkan oleh listrik. Suatu hal yang sanga konyol makhluk hidup bisa terpengaruhi oleh benda mati. Namun akhir film ini happy ending, akhirnya manusia kembali ke bumi
Kemudian manusia dan robot bekerjasama dalam memperbaiki kehidupan di bumi dengan harapan baru, di bawah pimpinan Kapten McCrea. Akhirnya, kehidupan yang normal dapat dinikmati kembali oleh manusia. Seiring waktu dan kerjasama manusia dengan robot, Bumi pun kembali normal seperti sedia kala. Mengenai kelanjutan kehidupan manusia beserta para robot di Bumi, dapat dilihat pada lukisan-lukisan yang terdapat pada kredit penutup dalam film animasi ini.
Kesimpulan
Dari awal film ini mulai hingga menjelang habis kita disuguhi gambar yang menggambarkan manusia telah menjadi budak dari teknologi yang dia ciptakan sendiri, itu semua akbiat dari kemalasan manusia itu sendiri dan kurangn pedulinya manusia akan nilai – nilai budaya yang berlaku dalam kehidupan. Dari film ini kita melihat dampak dari itu semua merambat keseluruh aspek kehidupan manusia, mulai dari prilaku manusia, kebiasaan manusia sampai dengan tempat lingkungan manusia. Dari film ini kita diajarkan bukannya menolak sebuah perkembangan teknologi namun dalam film ini kita sebagai umat manusia di ajak untuk bagaimana sebuah perkembangan teknologi dapat berimbang dengan kebudayaan manusia dan yang terpenting dari semua ini ialah bagaimana seorang manusia mengunakan akal pikiran dan kepintrannya bukan mnciptakn sesuatu teknologi yang malah membuat manusia itu sendiri malas.
Film ini juga mengingatkan kita bahwa yang kita lakukan sekarang akan berpengaruh ke waktu yang akan dating. Di film ini kita diingatkan bbahwa setelah geenrasi kita akan ada generasi berikutnya. Dan kita harus memberikan yang terbaik kepada generasi berikutbya dan hal inipun harus terus berlanjut. Dan juga mengajarkan kita untuk tidak menjadikan malas sebagai tuan dalam kehidupan kita. Karena malas itulah yang menjadi akar permasalhan dalam film ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar